A faint clap of thunderClouded skies, perhaps rain comesWill you stay here with me?
Synopsis :
Akizuka Takao ( Seiyuu ; Irino Miyu ) adalah seorang pelajar biasa yang menjalani rutinitasnya sehari -hari. Pada suatu saat ia berencana untuk membolos sekolah karena pada saat itu cuaca sedang hujan deras dan ia pun berinisiatif untu berteduh di taman kota. Di sana ia bertemu dengan seorang gadis yang kelihatannya berusia lebih dewasa dari dirinya yang kelak diketahui bernama Yukino ( Seiyuu : Kana Hanazawa ) yang juga terpaksa membolos dari pekerjaannya.Kelak ,pertemuan mereka ini adalah awal dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka.
Review :
Kotonoha no Niwa masih menonjolkan keindahan visual. Pertama kali nonton nggak peduli deh si karakternya ngomong apa, mata udah lurus ke layar. Mengamati setiap detail, daun yang bergoyang, air hujan yang jatuh, langit yang berubah warna, lampu yang kerlap-kerlip di atas gedung, sampai kereta yang berseliweran. Kalau di 5 Centimeters per Second, gue ngerasa banyak sekali warna merah jambu, kali ini sesuai judulnya, Garden of Words ini banyak nuansa hijaunya.
Saya nggak akan ragu untuk bilang, Kotonoha no Niwa ini adalah film yang indah banget. Banget. Hujan aja jadi jurus ampuh untuk mellow, apalagi dengan ditambah grafik yang bagus dan cantik banget? Bengong dan melongo deh jadinya. Nonton sekali-dua kali nggak akan cukup.
Terlebih ditambah dengan soundtrack-nya yang baguuus banget. Iringan piano yang mengiringi hujan, menjadi latar belakang obrolan yang sendu, bikin terngiang-ngiang terus bahkan sampai udah selesai nontonnya. Rasa-rasanyasoundtrack-nya ini juga menjadi salah satu alasan untuk nonton lagi, lagi, dan lagi.
Ceritanya sendiri sederhana. Bukan sesuatu yang bikin jleb. Tapi ceritanya itu sesuatu yang bikin benak saya hangat. Meski nggak berakhir dengan kebersamaan Takao dan Yukari, ada rasa penerimaan ketika melihat hal itu terjadi. Itulah hidup. Realita. Nggak semua cinta bisa bersama. Akan tetapi, harapan akan selalu ada.
Harapan, itulah yang ingin disampaikan dalam film ini. Takao yang berharap bisa menjadikan hobinya sebagai kariernya. Yukari yang berharap hidupnya bisa kembali normal. Seperti hujan yang berganti dengan langit cerah lagi.
Cerita yang sangat mengagumkan dan emosional dipadukan dengan grafik dan musik yang memukau. Cerita tentang Takao dengan ambisinya untuk menjadi perajin sepatu dan Yukino, seorang wanita dengan kedua kakinya.
Ngeliat grafik di film ini kayak candu. Daun-daun yang bergoyang, rintik air yang menimpa lantai, suara hujan yang berulang-ulang, semuanya bikin pengin dan pengin lagi. Di film ini kerasa suasana yang didapet ketika nonton Byosoku 5 Centimeters. Jadi, kayak nostalgia sekaligus datang ke tempat yang baru.
Ngeliat grafik di film ini kayak candu. Daun-daun yang bergoyang, rintik air yang menimpa lantai, suara hujan yang berulang-ulang, semuanya bikin pengin dan pengin lagi. Di film ini kerasa suasana yang didapet ketika nonton Byosoku 5 Centimeters. Jadi, kayak nostalgia sekaligus datang ke tempat yang baru.
Pokoknya, film ini rekomendasikan banget!
Ss